Pertemuan Membawa Perubahan



11 Agustus dihari itulah aku berangkat ke Yogyakarta, Alhamdulillah kemarin sabtu aku bisa berangkat kegiatan pramuka dalam kegiatan pertama latihan rutin nya SMA tercinta. Rasanya berat banget karena di bulan Agustus ini masih ada yang ingin aku lakukan, lihat Pengibaran 17 Agustus, Karnaval, sampai ikut tugas pengamanan Karnaval. Tapi ya.. jalannya beda dengan harapan, berangkat diantar Mama sampai tempat travel sungguh bikin aku sulit untuk menahan tangis, rasanya inget tanggal 10, Mama bantu aku paking akhir, terus beliin aku ini, itu. Jalan – jalan sama adik-adik, wahh... mengharukan sekali. Belum lagi ingat teman-teman yang berjuang sendiri untuk kegiatan dimana aku masih punya tanggung jawab disana, aku tinggalkan untuk sementara waktu, itu berat banget.
***
 12 Agustus, Embun belum juga hilang, masih cukup dingin udara pagi itu, jalanan masih sepi, mentari pun belum menampakkan sinarnya. Jujur aku agak malas untuk berangkat. technical meeting? Buat apa? Bukankah sudah ada web dan facebook, kenapa soal penugasan ospek saja harus pakai acara technical meeting.” pikirku dalam diam.
Setelah sampai disana, lihat semangatnya kakak-kakak panitia membawaku flashback pada kegiatan Dianpinsat maupun Kemah hingga acara Hut Ambalan Eka Karya Bhakti – Catur Bhakti SMA Negeri 1 Weleri dulu. Aku ingat waktu itu, aku dan teman berbulan bulan menyiapkannya, waktu tidur terbatas, sampai ada yang sakit tapi masih saja semangat dan bangkit untuk adik-adik, berangkat 1 jam lebih awal dari adik-adiknya, terlambat ataupun melakukan kesalahan konsekuen melaksanakan hukuman. Dan aku yakin kakak-kakak panitia ospek ini pun merasakan, melakukan kurang lebih seperti apa yang ku rasa 1 stengah tahun lalu itu. Kegiatannya memang tak sama, tapi yang namanya jadi panitia pasti merasakan lelah, sibuk, capek, yang lebih dari peserta. Aku coba sabar, buat apa ngeluh? Gak ada hasil, hanya mampu menghadirkan perasaan tidak ikhlas melaksanakan kegiatannya, akhirnya aku bawa seneng aja. Alhamdulillah di technical meeting 1 itu aku mendapatkan teman-teman baru, dalam 1 kelompok, juga kakak pemandu yang cantik, baik, sabar, dan sayang sama aku dan teman-teman.
Next day, merangkai kebahagiaan bersama, mengukir kisah-kisah keakraban, menjalaninya sebagai hari yang istimewa, bagiku adalah sebuah kenangan yang akan kutuangkan dalam salah satu dari moment favorite ku. Mulai dari bikin atribut bareng, foto, yel-yel, nyobain beberapa makanan bareng, hingga cerita-cerita menarik yang di suguhkan masing-masing anggota pada yang lain. Baik cerita pengalaman maupun tempat-tempat wisata menarik dan makanan-makanan di Yogyakarta. Kami dari berbagai daerah jadi sebagian belum mengenal benar seperti apa kota Yogyakarta ini.
17 Agustus, pagi-pagi malah nangis sendiri kangen weleri, hari ini adalah hari kebahagiaan, kemarin taggal 14 agustus aku udah gak disana buat perayaan hari pramuka, sekarangpun sama saja tidak. Padahal setiap tahunnya selalu terukir kenangan dan peristiwa indah pada dua tanggal itu. Padahal pinginku hari ini aku bisa di sana, namun ternyata ada kegiatan di Yogya, bahkan sampai sore. Yogyakarta sampai rumahku memang dekat, cuma 5 jam saja, namun apakah bisa aku pulang ditengah-tengah rutinitas yang padat ini. Aku juga rindu Mama.
Technical meeting ke dua, hari itu teman kelompokku bertambah, semula kami hanya 8 orang, sekarang menjadi 17 orang. Bertambah anggota, bertambah pula kebahagiaan, cerita, dan kenangan. Di hari itu kami mengabadikan moment perjumpaan kami denga berfoto sekelompok beserta kakak pemandu kelompok kami. Mengerjakan tugas-tugas ospek bersama-sama hingga tanggal 22 Agustus, kemudian tanggal 24 nya kami ceking akhir dan latihan yel-yel, hari-hari itu dihiasi canda tawa, makan bersama, jalan bersama, saling membantu dan saling melengkapi.
***
            Semangat Pagi untuk pagi yang indah, pagi penuh warna, akan dimulai puncak kisah indah kami. Warna-warni pelangi tertuang bagai olesan cat yang menakjubkan, menggoleskan berbagai warna indah dari sebuah kisah, kisah persahabatan penuh canda, kisah persahabatan penuh tawa. Allah itu adil dia menghadirkan kesenangan juga kesedihan untuk manusia, dimana itu adalah cobaan yang harus dilalui. Rajutan tali persaudaraan itu makin erat. Duduk bersama, menyaksikan pertunjukan demi pertunjukan, bersemangat dalam menunjukkan yel-yel fakultas. Bersaing secara sehat dengan fakultas-fakultas lain.
            Hari kedua ospek, pertunjukan – pertunjukan semakin heboh, cerita-cerita dan komentar pun silih berganti, ada yang komen aksi para unit kegiatan mahasiswa, ada yang cerita ngefans sama kakak panitia, ada yang lapar, ada yang capek, ada yang suaranya udah hampir habis, bahkan yang tidur pun ada. Sungguh lucunya kebersamaan itu, sungguh menarik keakraban itu. Kasih sayang kakak pemandu pun begitu indah, selalu ada buat kami, selalu kasih semangat untuk kami, bantu kami dalam segala hal. Kakak-kakak panitia lainnya pun sungguh luar biasa, mereka harus capek-capek buat kami semua, buat fakultas kami. Bangga rasanya bisa merasakan hal yang istimewa ini.
            Hari ketiga, pagi itu aku sangat bersemagat berangkat ke fakultas, perasaan senang di hati ini sangat kuat, aku tak sabar bertemu teman-teman kelompokku, bertemu kakak pemandu yang cantik dan baik hati, bertemu teman-teman seperjuanganku lainnya, juga tak sabar melihat semangat kakak panitia untuk acara kami, hari ini pasti mereka sudah sangat capek dengan rutinitas 2 hari kemarin, karena aku yang hanya peserta saja benar-benar merasakan lelah. Apalagi mereka yang kesana kemari mempersiapkan kegiatan dan mengurus kami. Semakin hari ku amati sepertinya sikap kakak panitia berbeda beda, ada yang suka ngelucu, ada yang serius, ada yang cuek banget, bahkan ada lho yang stay cool.
“Dibalik sikap cool itu kakaknya cakep juga.” kata salah satu teman kelompokku.
“Haha.. iya sih tapi ada yang lebih cakep juga lho” balasku.
“Yah, iya deh tau siapa yang kamu bilang lebih cakep itu.” ucap temanku yang lain.
“Relatif sih” jawabku.
            Percakapan yang gak penting baget tapi ya aku pikir iseng aja buat hiburan. Selama ospek, kami bergiliran membeli dan membawa penugasan yang bisa dibeli secara kolektif, memecahkan kata demi kata teka teki untuk membawa penugasan itu. Tak lupa pemandu yag selalu setia mendampingi setiap langkah kami, hingga akhir perjuangan ospek.
            Hari keempat badanku bener-bener udah gak baik banget, ya kecapek an mungkin, udah lama juga aku fakum dari kegiatan yang melelahkan, jadi sepertinya badan ini gak kompromi banget kalo harus terforsir. Tapi itu tak mengurangi semangatku untuk beraktifitas, walau hari itu aku banyak diam, gak banyak ribut kayak biasanya.
“Wah beneran sakit nih jadinya ya?”
“Iya nih gak enak banget badanku rasanya.”
“Haha.. tetep semangat ya.”
            Hari itu belum apa apa rasanya udah pengen cepat selesai, tapi lama-lama seru kok kegiatan hari itu, apalagi kegiatan akhir akhir, display Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas. Ada yang jago panjat tebing, turun tebing, ada yang jago nyanyi, jago lukis, ada yang pintar dalam karya ilmiah, ada yang suka melestarikan burung-burung, ada yang pintar drama, pintar dalam hal agama, sampai ada yang jago ngedance ala-ala boyband korea gitu. Terus terakhir minta cap UKM Universitas, dan alhamdulillah aku bisa dapat info-info UKM yang aku pingin. Tentunya semua itu bersama kelompokku, pemanduku, juga teman-teman se-fakultas. Hari keempat itu hari paling melelahkan diantara hari-hari ospek lainnya, namun hari keempat itu juga hari teraseru dari hari-hari ospek lainnya.
            Malam itu aku benar-benar demam, membuat tugas-tugas ospek pun tak sanggup, padahal saat itu adalah hari dimana tugas ospek paling banyak dari hari biasanya. Akhirnya kuputuskan untuk tidur, memulihkan kembali tenagaku, aku tau hari-hari kemarin jam tidurku berkurang, sebenarnya dalam hal kesehatan itu tidak baik. Karena tubuh manusia memerlukan waktu tidur minimal 8 jam, dari 24 jam waktu, apalagi dengan kondisi lelah seperti ini. Tugas-tugas ospek aku kerjakan pagi, kalo buat menulis-menulis sih aku bisa dalam waktu sngkat, tapi tetep aja hasilnya diluar kata memuaskan, karena antara fikiran, logika dan yang akan di tulis tidak menyatu. Tapi alhamdulillah aku dapat menyelesaikan tugasku lalu berangkat dan tidak terlambat.
Hmm... Hari terakhir ospek spektakuler banget, apalagi dapat kejutan dari kakak-kakak tim kedisiplinan. Romantisnya mereka, bahkan ada juga yang membawakan mawar dan dikasih ke fans-fans nya, kakak yang katanya temenku walau tetep stay cool tapi cakep. Tapi aku bukan fans nya, yang bisa bikin aku bahagia banget itu, bisa foto sama kakak yang aku cukup ngefans sama dia, juga dapat tanda tangannya di slayerku. Hari terakhir berjuang untuk ospek bareng temen-temen kelompok dan kakak pemandu.
Dan hari ini aku merindukannya, merinduka saat-saat ospek, merindukan kebersamaannya, membuat aku juga merindukan kebersamaan ku dengan sahabat-sahabat SMA ku. Rindu akan kebersamaan-kebersamaan itu. Masa silih berganti, ada yang pergi ada yang datang, bahkan ada yag masih terus menetap, satu menit bersama mereka lebih berharga daripada seumur hidup tanpa mengenal mereka.

Diawal kita bersua,  mencoba untuk saling memahami, keping-keping di hati terajut dengan indah, rasakan persaudaraan kita. Berpeluh suka dan duka, kita jalani semua semata-mata harapkan ridho-Nya. Sahabat, tibalah masanya, bersua pasti ada berpisah.


Yogyakarta,  1 September 2014
Nadia Agnes Rasheesa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat pagi, semesta

Pesan Untukmu

Pertemuan dan Awal Kisah Kita