Suara Misterius
Tetttt.... tettt... bel
sekolah telah berbunyi, dengan cepat Auryn mengayuh sepedaanya menuju
gerbang, namun gerbang skolah telah di tutup. Uh terlambat lagi
gumamnya. Dia menunggu di luar selama 1 jam, gerbang pun kemudian di
buka, Auryn berjalan melalui koridor sekolah yang sepi. sesampainya di
depan pintu kelas.
"Tok tok tok.." ketuknya perlahan dengan sedikit takut, dia pun memaasuki kelas, dan berkata.
"Bu maaf saya terlambat karena bangun kesiangan."
"Lagi -lagi kamu selalu saja terlambat dan dengan alasan yang sama, hari ini tidak ada toleransi untuk kamu, sekarang kamu berdiri di depan kelas sampai jam mata pelajaran ibu selesai."
Tanpa berkata sepatah katapun, Auryn keluar dari ruang kelas. Beberapa waktu kemudian istirahat pun tiba, Tia dan Zea mengajak Auryn ke kantin, di sana mereka membicarakan tentang Auryn yang sudah 1 minggu ini selalu terlambat datang ke sekolah.
Mereka ingin mencari solusi untuk Auryn. Auryn menceritakan bahwa dia selalu kesiangan bangun tidur karena dia tidur larut malam, dia terganggu dengan suara bising yang misterius di sebelah jendela kamarnya. Dan akhirnya mereka bertiga berencana menginap di rumah Auryn untuk menyelidiki suara misterius apa yang hadir tiap malam hari itu. Agar Auryn tidak terlambat lagi datang ke sekolah.
Tia dan Zea datang ke rumah Auryn sore hari, mereka asyik mengobrol dan menyelesaikan tugas – tugas sekolah se sore itu. Lalu mereka memonton DVD film kartun, ya… Winne The Pooh adalah idola kartun favorit mereka bertiga. Terkadang mereka berfikir mereka seperti anak kecil, dan langsung tertawa bersama saat memikirkan hal itu.
Tepat seperti perkiraan mereka, tek tek tek, pukul 9 malam suara misterius itu terdengar, ketiga gadis itu pun terdiam, kemudian Tia memberanikan diri mendekati jendela dan membuka tirainya, tak ada apapun yang terlihat. Auryn dan Zea mendekati Tia, Auryn berkata :
"Sepertinya suara itu berasal dari dalam rumah di seberang jendela kamarku. Tapi apa mungkin karena rumah itu sudah sangat lama tidak ada penghuninya."
"Benarkah? lantas mengapa suara itu datang dari sana?" Tanya Zea.
"Itulah yang juga aku fikirkan Ze."
"Bagaimana kalau kita melihat rumah itu? " Ajak Tia yang dari tadi merasa penasaran.
“Yang bener aja lo, aku aja gak berani kok, serem tauk” sahut Auryn.
“Ya kalau gak gitu gimana kita bisa tau bunyi apa itu Ryn.” Jawab Tia
Diapun langsung menggandeng dan mengajak kedua temannya untuk menuju rumah seram itu.
Perlahan mereka memasuki halaman rumah tua itu dan mendekati rumah besar misterius yang tertutup oleh tingginya ilalang di sekitarnya.tersebut. Aneh, jika rumah ini tak berpenghuni tak mungkin ada jalan setapak yang sengaja di buat di antara ilalang ini menuju rumah besar itu. Gumam Tia. Tek Tek tekkk... Suara itu terdengar semakin keras.
Kemudian mereka mengintip melalui jendela rumah itu. terlihat beberapa orang laki-laki sedang bercakap cakap serius, suaranya tidak terdengar karena ruangan itu kedap suara.
Mereka berjalan perlahan ke samping rumah itu, suara misterius itu makin keras, sebuah ruang besar yang sepertinya tidak kedap suara tepat di sebrang kamar Auryn. Mereka bertiga mengintip melihat kedalam rumah melalui jendellah yang sudah lama tak di sentuh oleh manusia itu. Jendela itu tidak bertirai, mereka dapat melihat banyak orang yang sedang bekerja membuat bermacam-macam barang perabotan rumah dari besi. Terdengar seseorang berkata :
“Semua harus sudah selesai sebelum pagi, agar tidak ada orang yang melihat kita mengeluarkan barang-barang yang sudah jadi.” Terdengar suara dari dalam.
Sontak pemikiran Zea, Tia, dan Auryn sama. Mereka bergegas keluar dan menuju kantor polisi. Akhirnya polisi pun datang dan menangkap pemilik usaha perabotan rumah tangga ilegal di rumah itu. Ternyata mereka sudah lama bekerja seperti itu dan memasok barang-barang hasil usahanya itu ke berbagai tempat.
Mereka juga berpindah pindah tidak hanya dirumah itu namun di berbagai daerah lain. Polisi mengucapkan terima kasih pada mereka bertiga dan memuji keberanian mereka meneliti suara dari rumah tua itu.
Dan sejak kejadian pada malam itu, Auryn tidak pernah terlambat datang ke sekolah lagi. Dia tidak lagi harus di strap oleh guru karena terlambat. Bahkan setelah itu justru Auryn lah murit kelas 2b yang paling pertama berangkat ke sekolah.
"Tok tok tok.." ketuknya perlahan dengan sedikit takut, dia pun memaasuki kelas, dan berkata.
"Bu maaf saya terlambat karena bangun kesiangan."
"Lagi -lagi kamu selalu saja terlambat dan dengan alasan yang sama, hari ini tidak ada toleransi untuk kamu, sekarang kamu berdiri di depan kelas sampai jam mata pelajaran ibu selesai."
Tanpa berkata sepatah katapun, Auryn keluar dari ruang kelas. Beberapa waktu kemudian istirahat pun tiba, Tia dan Zea mengajak Auryn ke kantin, di sana mereka membicarakan tentang Auryn yang sudah 1 minggu ini selalu terlambat datang ke sekolah.
Mereka ingin mencari solusi untuk Auryn. Auryn menceritakan bahwa dia selalu kesiangan bangun tidur karena dia tidur larut malam, dia terganggu dengan suara bising yang misterius di sebelah jendela kamarnya. Dan akhirnya mereka bertiga berencana menginap di rumah Auryn untuk menyelidiki suara misterius apa yang hadir tiap malam hari itu. Agar Auryn tidak terlambat lagi datang ke sekolah.
Tia dan Zea datang ke rumah Auryn sore hari, mereka asyik mengobrol dan menyelesaikan tugas – tugas sekolah se sore itu. Lalu mereka memonton DVD film kartun, ya… Winne The Pooh adalah idola kartun favorit mereka bertiga. Terkadang mereka berfikir mereka seperti anak kecil, dan langsung tertawa bersama saat memikirkan hal itu.
Tepat seperti perkiraan mereka, tek tek tek, pukul 9 malam suara misterius itu terdengar, ketiga gadis itu pun terdiam, kemudian Tia memberanikan diri mendekati jendela dan membuka tirainya, tak ada apapun yang terlihat. Auryn dan Zea mendekati Tia, Auryn berkata :
"Sepertinya suara itu berasal dari dalam rumah di seberang jendela kamarku. Tapi apa mungkin karena rumah itu sudah sangat lama tidak ada penghuninya."
"Benarkah? lantas mengapa suara itu datang dari sana?" Tanya Zea.
"Itulah yang juga aku fikirkan Ze."
"Bagaimana kalau kita melihat rumah itu? " Ajak Tia yang dari tadi merasa penasaran.
“Yang bener aja lo, aku aja gak berani kok, serem tauk” sahut Auryn.
“Ya kalau gak gitu gimana kita bisa tau bunyi apa itu Ryn.” Jawab Tia
Diapun langsung menggandeng dan mengajak kedua temannya untuk menuju rumah seram itu.
Perlahan mereka memasuki halaman rumah tua itu dan mendekati rumah besar misterius yang tertutup oleh tingginya ilalang di sekitarnya.tersebut. Aneh, jika rumah ini tak berpenghuni tak mungkin ada jalan setapak yang sengaja di buat di antara ilalang ini menuju rumah besar itu. Gumam Tia. Tek Tek tekkk... Suara itu terdengar semakin keras.
Kemudian mereka mengintip melalui jendela rumah itu. terlihat beberapa orang laki-laki sedang bercakap cakap serius, suaranya tidak terdengar karena ruangan itu kedap suara.
Mereka berjalan perlahan ke samping rumah itu, suara misterius itu makin keras, sebuah ruang besar yang sepertinya tidak kedap suara tepat di sebrang kamar Auryn. Mereka bertiga mengintip melihat kedalam rumah melalui jendellah yang sudah lama tak di sentuh oleh manusia itu. Jendela itu tidak bertirai, mereka dapat melihat banyak orang yang sedang bekerja membuat bermacam-macam barang perabotan rumah dari besi. Terdengar seseorang berkata :
“Semua harus sudah selesai sebelum pagi, agar tidak ada orang yang melihat kita mengeluarkan barang-barang yang sudah jadi.” Terdengar suara dari dalam.
Sontak pemikiran Zea, Tia, dan Auryn sama. Mereka bergegas keluar dan menuju kantor polisi. Akhirnya polisi pun datang dan menangkap pemilik usaha perabotan rumah tangga ilegal di rumah itu. Ternyata mereka sudah lama bekerja seperti itu dan memasok barang-barang hasil usahanya itu ke berbagai tempat.
Mereka juga berpindah pindah tidak hanya dirumah itu namun di berbagai daerah lain. Polisi mengucapkan terima kasih pada mereka bertiga dan memuji keberanian mereka meneliti suara dari rumah tua itu.
Dan sejak kejadian pada malam itu, Auryn tidak pernah terlambat datang ke sekolah lagi. Dia tidak lagi harus di strap oleh guru karena terlambat. Bahkan setelah itu justru Auryn lah murit kelas 2b yang paling pertama berangkat ke sekolah.
Komentar
Posting Komentar